Ilustrasi Badak Putih, foto : shutterstock |
CJo - Dulu Kampung Pamoyanan adalah kawasan Cianjur yang pernah ditempati oleh pasukan Banten. Tanah yang dialiri Sungai Cianjur itu konon, sejak dahulu merupakan konsentrasi habitat badak putih (ceratotherium simum), sebuah spesies badak yang saat ini hampir lenyap dari muka bumi. Di Indonesia, spesies jenis ini sudah dinyatakan punah. Termasuk di Cianjur, kenyataannya kini tidak ada satu pun badak yang hidup.
Patung badak putih, foto : instagram.com/ferriwirabuana |
Menurut para budayawan Cianjur, kepunahan Badak Putih di Cianjur, salah satunya adalah akibat meletusnnya gunung Gede Cianjur padat tahun 1840 pada tanggal 14 November, dilanjutkan letusan dahsyatnya kembali memutihkan kawasan Cianjur oleh hujan abu gunung Gede pada tanggal 1 Desember, dari masyarakat sampai hewan-hewan banyak yang tewas akibat letusan gunung tersebut. Salah satunya memakan korban hewan langka badak putih di Cianjur.
Dalam sejarah badak putih di Cianjur, bisa diamati dari toponimi kata 'Pamoyanan'. Pamoyanan sendiri berarti tempat berjemur. Tempat berjemur apa? Kalau dicocok-cocokan sepertinya tempat berjemur si badak putih itulah. Tjutju Soendoesijah (65), pernah mendengar dari kakek buyutnya bahwa sumur kecil depan Gedung Pagadean Cianjur itu konon bekas tempat mahluk putih ini minum dan berkubang.
“Dari hutan-hutan sekitar Pamoyanan, konon dulu badak-badak itu tiap pagi sering beriringan turun ke arah Pagadean,” ujar perempuan yang menghabiskan seumur hidupnya di Cianjur itu. Sejauh mana kebenaran soal itu? Hanya Tuhan dan para Badak Putih saja yang tahu.
Stadion Badak Putih Cianjur |
Di Jalan Slamet Riyadi yang juga masih masuk kawasan Kampung Pamoyanan, ada sebuah tempat bernama Stadion Badak Putih. Lapangan sepakbola terbesar di Cianjur itu, dulu merupakan hutan belukar yang dihuni oleh ribuan badak putih. Begitu populisnya para badak putih ini, hingga orang-orang Cianjur selalu menghubungkan mereka dengan dunia mistis. Mereka percaya, badak putih itu bukan sekadar mahluk biasa. Mereka adalah salah satu “penunggu” Cianjur.
“Kalau malam Jumat, saya sering melihat mereka berkeliaran di kawasan sekitar stadion,” kata Eli, salah seorang penjaga Stadion Badak Putih. (**)